https://ojs.literacyinstitute.org/index.php/prosiding-covid19/issue/feed Prosiding Nasional Covid-19 2020-07-09T21:30:47+07:00 Open Journal Systems <p>Di akhir tahun 2019 masyarakat dikejutkan dengan informasi wabah Covid-19 (<em>Corona Virus Disease 2019</em>) yang melanda Kota Wuhan China. Dalam waktu yang begitu cepat, virus tersebut menular hampir di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Setiap hari publik disuguhkan informasi tentang Covid-19 melalui media massa, media sosial, ataupun media lainnya. Tidak dapat dipungkiri bahwa berbagai terpaan informasi tersebut menuai kekhawatiran, kecemasan, kepanikan, bahkan berdampak pada sikap pesimisme. Kondisi yang demikian tentu cukup beralasan dengan melihat efek ganda (<em>multiplier effect</em>) yang ditimbulkan oleh pandemi ini.</p> https://ojs.literacyinstitute.org/index.php/prosiding-covid19/article/view/39 Kampanye Pemasaran Sosial Gemar Membaca Berbasis Media Sosial di Masa Pandemi Covid-19 2020-06-14T05:45:15+07:00 M. Najib Husain muh.najib.husain@gmail.com Dewi Anggraini dewianggrainiunhalu@gmail.com Sisca Anawai dewi.anggraini@uho.ac.id <p>Sejak Presiden Joko Widodo mengumumkan pada tanggal&nbsp; 2 Maret 2020, bahwa ada dua pasien orang Indonesia yang positif Corono maka saat ini jumlah positif corona di Indonesia sudah menembus empat belas ribu atau 14.032 dan Provinsi Sulawesi Tenggara sudah berjumlah&nbsp; 76 orang kasus positif. Untuk itu ditetapkan protokol pencegahan pendemi corona dalam memutus mata rantai penyebarannya yang hasilnya juga untuk kebaikan masyarakat, mulai dari pentingnya melaksanakan social distancing, physical distancing sampai pada aturan mengikuti Pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Hal ini banyak menyebabkan terjadi perubahan dalam aktivitas sehari-hari termasuk dalam proses pembelajaran. Proses pem-belajaran dirumah yang telah dimulai sejak 16 Maret 2020, juga terjadi pada aktivitas perkulihan di Universitas Halu Oleo yang sampai saat ini masih berlangsung. Cukup lamanya siswa dan mahasiswa belajar dirumah dengan pola pembelajaran dalam jaringan (<em>daring</em>) karena wabah virus corona akan menimbulkan kebosanan. Untuk itu kami melakukan metode <em>homeschooling</em> yakni lebih banyak menerapkan praktik dari teori-teori yang pernah diterima saat di kampus atau di sekolah.</p> 2002-06-11T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2020 Prosiding Nasional Covid-19 https://ojs.literacyinstitute.org/index.php/prosiding-covid19/article/view/29 Interaksi Sosial dalam Masa Krisis: Berkomunikasi Online Selama Pandemi COVID-19 2020-06-11T05:34:44+07:00 Monika Sri Yuliarti monika.yuliarti@staff.uns.ac.id <p>COVID-19 (<em>Corona Virus Disease</em>) di akhir tahun 2019 lalu meninggalkan kisah duka, yang akhirnya menjadi awal dari bencana tingkat global. Penyakit yang disebabkan oleh virus ini tak butuh banyak waktu menginfeksi warga dunia sehingga semua kehidupan manusia dipaksa untuk berubah. WHO bahkan mengeluarkan imbauan untuk menjaga jarak fisik yang dikenal dengan istilah <em>physical distancing</em>. Salah satu hal yang mengalami perubahan karena pandemi COVID-19 ini adalah interaksi sosial antar manusia yang harus beralih dari interaksi langsung menjadi interaksi tak langsung, yaitu dengan melakukan komunikasi online. Artikel ini ber-tujuan untuk mengelaborasi potensi dari komunikasi online utamanya komunikasi yang meng-gunakan media tertentu berjaringan internet atau <em>Computer Mediated Communication</em> (CMC) dalam memenuhi kebutuhan interaksi sosial di masa krisis, yaitu pandemi COVID-19. Konsep komunikasi nonverbal dari Judee Burgoon akan digunakan sebagai dasar dalam studi ini. Ini adalah kajian literatur yang secara spesifik akan mengoptimalkan referensi-referensi terkait dengan masa krisis (COVID-19), interaksi sosial, CMC, serta komunikasi nonverbal. Diharapkan artikel ini mampu menghasilkan sebuah kesimpulan yang bisa dijadikan sebagai acuan untuk studi kasus terkait dengan komunikasi online dan interaksi sosial pada konteks krisis secara spesifik, yang pada akhirnya mampu tetap menumbuhkan optimisme di tengah ketidakpastian yang harus dijalani oleh masyarakat selama masa krisis tersebut.</p> 2002-06-11T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2020 Prosiding Nasional Covid-19 https://ojs.literacyinstitute.org/index.php/prosiding-covid19/article/view/30 Membangun Etos Kerja Masyarakat dalam Pandemi Covid-19 Pada Masyarakat Buton 2020-06-11T05:45:47+07:00 Tanzil tanzil@uho.ac.id <p>Nilai-nilai budaya dan agama telah membentuk hubungan-hubungan sosial yang membimbing tindakan sosial termasuk menghadapi kesulitan dalam kehidupan yang terjadi akibat bencana. Demikian pulah dalam masyarakat Buton yang memiliki seperangkat nilai dan norma untuk menghadapi kesulitan dalam kehidupan. Untuk itu, penelitian ini ber-tujuan menjelaskan konsrtuksi masyarakat etnis Buton menghadapi kesulitan dalam kehidupan dan mendesain formulasi penguatan etos kerja dalam upaya penanggulangan pandemi covid-19. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Baubau dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penentuan informan dilakukan secara <em>purposive</em> yang meliputi tokoh masyarakat, tokoh agama, dan yang mewakili pemerintah. Teknik pengumpulan data utama yang digunakan yakni wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Wawancara mendalam digunakan untuk memahami nilai dan norma telah membimbing tindakan sosial masyarakat. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menggambarkan lebih kurang dua bentuk institusi informal yang menonjol sebagai pendorong etos kerja pada masyarakat Buton dalam menghadapi kesulitan hidup yakni; pertama adalah kekerabatan dan yang kedua adalah ikatan etnis. Pendorong etos kerja berikutnya adalah modal spiritual Islam.</p> 2002-06-11T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2020 Prosiding Nasional Covid-19 https://ojs.literacyinstitute.org/index.php/prosiding-covid19/article/view/31 Pergulatan Kebijakan dalam Ko-Evolusi Pandemi Global Covid-19 2020-06-11T05:59:46+07:00 Nefa Wahyuning Anggraini nefakhadijah@gmail.com <p>Pandemi<em> Corona Virus Disease </em>2019 atau disebut COVID-19 menjadi permasalahan global saat ini. COVID-19 berdampak pada sektor sosial, ekonomi, kesehatan, keamanan dan pertahanan suatu Negara. Pandemi ini mendorong pemerintah untuk dapat menyelesaikan melalui penerapan kebijakan. Beberapa negara diantaranya Korea Selatan, Vietnam dan Jerman berhasil menekan laju persebaran COVID-19. Korea Selatan berhasil menekan COVID-19 tanpa <em>lockdown</em>, Vietnam tanpa korban jiwa/angka kematian nol dan Jerman dengan angka kematian rendah. Keberhasilan kebijakan pada negara tersebut, dapat dijadikan pembelajaran bersatu dalam melawan virus. Polemik kebijakan terjadi pada kehidupan masyarakat Indonesia. Penerapan PSBB, <em>physical distancing</em>, anjuran untuk di rumah saja menjadi upaya preventif untuk menangani COVID-19. Fenomena ini jika dianalisis menggunakan teori ko-evolusi, bahwa terdapat simbiosis antara alam, masyarakat dan pemerintah sebagai sektor ketiga. Pada teori Ko-evolusi dijelaskan simbiosis harus dilalui dengan kekacauan yang satu dengan lain tidak bisa saling lepas. Ko-evolusi menggambarkan adanya hubungan timbal balik antar spesies. Manusia membutuhkan virus sebagai bentuk seleksi alam dan virus membutuhkan manusia sebagai inang tempat tinggalnya. Peran pemerintah dibutuhkan dalam penerapan kebijakan yang efektif dan efisien. Ketiga spesies berjalan dengan baik maka selanjutnya ada kehidupan yang lebih baik. Di mana pada sektor kesehatan, fasilitas menjadi lebih lengkap dan pelayanan baik. Pada sektor pendidikan mengalami kemajuan dengan peran digital. Pada sektor perekonomian, bisnis menjadi lebih berkembang. Pada sektor keamanan dan pertahanan, mendorong masyarakat untuk disiplin dalam mematuhi regulasi dengan sanksi tegas. Pandemi COVID-19 akan berakhir dan menciptakan pola kehidupan yang lebih baik untuk manusia. Keberhasilan dalam penanganan COVID-19 sejatinya bukan hanya kebijakan dari pemerintah saja, melainkan terdapat keterlibatan masyarakat di dalamnya.</p> 2002-06-11T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2020 Prosiding Nasional Covid-19 https://ojs.literacyinstitute.org/index.php/prosiding-covid19/article/view/40 Solidaritas Masyarakat Multikultural dalam Menghadapi Covid-19 2020-06-14T05:55:09+07:00 Alimin Alwi aliminalwi1989@gmail.com <p>Sangat jarang terjadi solidaritas yang begitu kuat pada masyarakat multikulural. Lain halnya di Kabupaten Muna Barat tepatnya di Desa Suka Damai telah terkonstruksi solidaritas sosial yang begitu kuat. Namun saat ini mengalami problem di tengah wabah covid-19. Karena itu, artikel ini bertujuan untuk memberikan solusi bagaimana mempertahankan solidaritas sosial masyarakat multikultural di tengah pandemi covid-19. Secara metodologis, penelitian ini mengunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data di-lakukan dengan cara observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Setelah seluruh data dikumpulkan, maka dilakukan analisis data meliputi reduksi data, display data trianggulasi data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak secara ekonomi, melainkan juga menjadi ancaman terhadap keretakan solidaritas sosial pada masyarakat multikultural.</p> 2002-06-11T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2020 Prosiding Nasional Covid-19 https://ojs.literacyinstitute.org/index.php/prosiding-covid19/article/view/35 Media Siber Merespons Solidaritas Publik Terdampak Covid-19 di Palu Sulawesi Tengah 2020-06-11T11:06:53+07:00 Indar Ismail Jamaluddin indarismail@gmail.com Phradiansah phradiansah11@gmail.com <p>Tingginya penyebaran Covid-19 di Kota Palu dikarenakan ibu kota provinsi ini merupakan daerah industri, jasa, dan pendidikan, memiliki kepadatan penduduk tinggi, serta lokasi transit berbagai moda transportasi. Kebijakan pemerintah membatasi aktivitas publik selama masa pandemi telah memukul perekonomian nasional, secara khusus pendapatan individu sektor formal dan informal. Beruntung, solidaritas terhadap warga terdampak terus bergulir. Publik dari beragam profesi urunan menyalurkan bantuan dan mendapat perhatian media massa. Penelitian kualitatif ini mengandalkan studi dokumen atau pemberitaan dari 4 media siber yang beralamat di Palu,&nbsp; yakni radarsulteng.id, <a href="https://sultengraya.com/">sultengraya.com</a>, <a href="mercusuar.web.id/">mercusuar.web.id</a>, dan media.alkhairaat.id. Sebanyak 62 berita dikumpulkan terkait solidaritas terdampak Covid-19 sepanjang April 2020. Hasil penelitian menunjukkan solidaritas dari politikus partai politik mendominasi pemberitaan mengalahkan solidaritas yang dilakukan komunitas/organisasi, dan institusi terafiliasi keagamaan. Sikap media siber merespons solidaritas tersebut diharapkan bisa membantu pemerintah daerah merumuskan model kebijakan partisipatif saat bencana, minimal memantau respons publik selama masa pandemi ini.</p> 2002-06-11T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2020 Prosiding Nasional Covid-19 https://ojs.literacyinstitute.org/index.php/prosiding-covid19/article/view/33 Gambaran Penggunaan Masker di Masa Pandemi Covid-19 Pada Masyarakat di Kabupaten Muna 2020-06-11T10:38:40+07:00 Arum Dian Pratiwi arum.dian@gmail.com <p>Penggunaan masker di masa pandemi Covid-19 ini menjadi hal yang sangat penting untuk memproteksi diri dan juga orang lain dari risiko penularan virus ini. Sebagaimana dikatehui bahwa sebagian besar penularan Covid-19 adalah melalui droplets, maka dirasakan perlu untuk melindungi diri. Masker dapat menjadi barrier bagi tetesan baik yang dating dari dalam diri maupun dari orang lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran penggunaan masker wajah di masa pandemic Covid-19 di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional study. Sampel penelitian ini berjumlah 431 responden. Analisis data dilakukan dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden di Kabupaten Muna selalu menggunakan masker saat bepergian keluar rumah (57,8%). Namun, masih ada 35,5% yang mengaku jarang menggunakan masker saat keluar rumah dan 6,7% yang mengaku tidak menggunakan masker saat keluar rumah.</p> 2020-06-11T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2020 Prosiding Nasional Covid-19 https://ojs.literacyinstitute.org/index.php/prosiding-covid19/article/view/36 Tantangan Pendampingan Anak Berkonflik dengan Hukum Berbasis Gender di Masa Pandemi 2020-06-11T11:20:12+07:00 Shinta Muliati shintamuliati1966@gmail.com Yeyep Gunawan yeyepgunawan@gmail.com <p>Penelitian ini menjelaskan tentang tantangan pendampingan Anak berkonflik dengan hukum berbasis gender masa pandemi, dalam penelitian akan tergambarkan kendala yang di-hadapi, dan upaya-upaya yang dilakukan oleh pembimbing kemasyarakatan untuk menghadapi berbagai kendala dalam menghadapi tantangan pendampingan tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Hasil dari penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif, adapun hasil penelitian yang didapat berkaitan tantangan ynag dihadapi dalam pendampingan terhadap anak berkoflik dengan hukum berbasis gender masa pandemi belum maksimal karena keterbatasan sumber daya manusia, terbatasnya ketersedian anggaran serta belum maksimalnya sinergi antar lembaga. BAPAS Palembang me-miliki komitmen untuk lebih memaksimalkan pendampingan Anak berkonflik dengan hukum berbasis gender di masa pandemi serta di masa yang akan datang mendatang dengan upaya peningkatan sumber daya manusia dengan pendidikan dan pelatihan dalam pendampingan Anak. Membangun sinergi kesatuan pemahaman uni layanan dengan peningkatan koordinasi di lapangan. Melibatkan lebih luas lagi potensi lembaga non pemerintah dalam pendampingan Anak berkonflik dengan hukum dimasa pandemi juga di masa mendatang. Peran pembimbing kemasyarakatan lebih ditingkatkan dengan mendorong pembimbingan kemasyarakatan untuk menggali serta mengasah pengetahuannya dengan pendidikan dan pelatihan sehingga pada masa pandemi dan di masa mendatang bisa melaksanakan pendampingan anak berkonflik dengan hukum lebih maksimal.</p> 2002-06-11T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2020 Prosiding Nasional Covid-19 https://ojs.literacyinstitute.org/index.php/prosiding-covid19/article/view/47 Stigma Masyarakat Terhadap Pandemi Covid-19 2020-06-14T07:18:53+07:00 Nilam Fitriani Dai nilam@gmail.com <p>s</p> 2002-06-11T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2020 Prosiding Nasional Covid-19 https://ojs.literacyinstitute.org/index.php/prosiding-covid19/article/view/42 Membangun Hubungan Sosial Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 di Kota Makassar 2020-06-14T06:12:18+07:00 Adi Sumandiyar adisumandiyar@gmail.com Hasruddin Nur asrul23.23.a2@gmail.com <p>Wabah covid-19 mampu mengubah tatanan dunia sehingga berpengaruh langsung kepada kehidupan sosial masyarakat khususnya masyarakat yang ada di kota Makassar. Bentuk kekawatiran masyarakat kota Makassar sangat di rasakan dengan adanya virus corona ini. (1) Pembatasan Sosial Berskala Besar justru membuat masyarakat semakin kesulitan dalam bidang ekonomi. Masyarakat mengalami diorganisasi yang justru mengarahkan mereka pada situasi sosial yang tidak menentu sehingga dikhawatirkan akan berdampak pada hubungan sosial ataupun tatanan sosial masyarakat. (2) Pemerintah Kota Makassar selalu memberikan pela-yanan yang terbaik kepada seluruh masyarakat kota Makassar untuk memutus rantai penyebaran virus corona ini. Bentuk sinergitas yang dilakukan oleh pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat yang ada tidak terlepas dari tujuan untuk memberi pelayanan masyarakat di tengah pandemic virus covid-19 ini. Terobosan pemerintah pusat dan kota Makassar untuk selalu di rumah dan tidak melakukan perjalanan mudik merupakan salah satu cara agar penularan virus covid-19 ini bisa di atasi dan berharap agar semuanya bisa kembali normal.</p> 2002-06-11T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2020 Prosiding Nasional Covid-19 https://ojs.literacyinstitute.org/index.php/prosiding-covid19/article/view/43 Covid-19: Struktur Masalah dan Pendekatan Kebijakan 2020-06-14T06:28:51+07:00 Selvi Diana Meilinda selvi.meilinda@fisip.unila.ac.id Taufik taufik@uho.ac.id Indah Cahyani taufik@uho.ac.id <p>Pada 11 Maret 2020 WHO telah menetapkan Pandemi COVID-19 sebagai pandemic global. Selanjutnya pada 13 April 2020 Pemerintah Indonesia menetapkannya sebagai bencana nasional non alam. Ini jelas terlambat bagi Indonesia, setelah sebulan lebih pasca kasus pertama terdeteksi di Indonesia pada 2 Maret 2020. Keterlambatan pengambilan keputusan ini disebab-kan oleh banyak faktor, salah satunya adalah konstruksi karakteristik masalah kebijakan. Sebagai kajian awal, karakteristik masalah penanganan COVID-19 diidentifikasi diantaranya, pertama, tidak ada formulasi karena kompleksitas masalah COVID 19 yang ekstrim. Kedua, masalah terus berkembang dan berkait multi sektor, ketiga, banyak kelompok yang beragam dan pemangku kepentingan dengan kepentingan bersaing. Keempat, terkait solusi yang baik atau buruk, solusi yang memberikan <em>feedback</em> serta solusi yang potensial. Lebih lanjut, identifikasi karakteristik masalah kebijakan penangan COVID-19 ini, berdasarkan observasi awal pemerintah masih menggunakan pendekatan histori dan refetitif.</p> 2002-06-11T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2020 Prosiding Nasional Covid-19 https://ojs.literacyinstitute.org/index.php/prosiding-covid19/article/view/44 Mantra Hitam Proses Pelayanan Publik: Menyoal Eksistensi Negara di Masa Pandemi Covid-19 2020-06-14T06:40:13+07:00 Peribadi peribadi@uho.ac.id Muhammad Arsyad muh.arsyad@uho.ac.id La Ode Montasir montasir@gmail.com La Ode Monto Bauto monto@gmail.com Juhaepa juhaepa@uho.ac.id <p>Tulisan ini dimaksudkan untuk menggambarkan rasionalitas proses pengelolaan negara serta potret sosial warga masyarakat yang menyelenggarakan kehidupannya dalam sebuah bangsa dan negara yang berbalut ketimpangan struktural. Betapa minimalisasi pelayanan publik tampak masih mewarnai pergumulan birokrasi di Indonesia, sehinggaberagam kritik yang terlontar dan bahkan menggelegar terkait dengan kinerja birokrasi. Kini, seolahtelah menjadi sebuah rahasia publik yang cenderung membingungkan, kalau memang tidak etis disebut menyeramkan. Secara fenomenal, trend pelayanan publik dalam sistem birokrasi di Indonesia lebih menunjukkan pada kondisi irrasional, sejenis penyakit (<em>bureau patology</em>), layak-nya Parkinsonian (<em>big bureaucracy</em>), Orwellian (peraturan yang menggurita) sebagai perpanjangan tangan negara untuk mengontrol masyarakat atau Jacksonian (<em>bureaucratic polity</em>). Betapa antithesis dengan keberadaannyanya sebagai kumpulan manusia rasional (<em>bureau rationality</em>) sebagaimana yang selalu disentil oleh kaum Weberian. Tak pelak lagi, ketika dihubungkan dengan gemuruh virus mematikan yang bernama covid 19 alias corona.</p> 2002-06-11T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2020 Prosiding Nasional Covid-19 https://ojs.literacyinstitute.org/index.php/prosiding-covid19/article/view/45 Revitalisasi Home Industry Berbasis Modal Sosial Sebagai Strategi Ketahanan Ekonomi Menghadapi Pandemi Covid-19 2020-06-14T06:52:10+07:00 Ali Imron ali@gmail.com Muhammad Syafa’at syafaatspendabend87@gmail.com <p>Covid-19 masuk ke Indonesia dengan jumlah kasus terkonfirmasi yang terus me-ningkat setiap hari. Pemerintah Indonesia memberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Ber-skala Besar (PSBB) di beberapa daerah untuk memutus mata rantai penyebaran. Salah satu protokol kesehatan dalam implementasi PSBB adalah <em>physical distancing</em> yang mengharuskan masyarakat untuk menjaga jarak fisik dan membatasi aktivitas di luar rumah. Implementasi <em>physical distancing </em>berpengaruh terhadap perubahan kondisi ekonomi masyarakat. Data Sakernas menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia mayoritas bekerja di sektor informal dan berdampak langsung terhadap implementasi kebijakan PSBB sehingga berpotensi mengalami kerentanan sosial. Kerentanan sosial menjadikan posisi ketahanan ekonomi mengalami gun-cangan. Oleh karena itu, diperlukanupaya revitalisasi terhadap keberadaan <em>home industry</em> dengan berbasis pada modal sosial. Revitalisasi dilaksanakan sebagai upaya untuk memper-tahankan perekonomian masyarakat. Ketahanan ekonomi masyarakat akan dengan mudah dicapai melalui penguatan modal sosial. Paper ini bertujuan mendeskripsikan strategi revi-talisasi <em>home industry </em>berbasis modal sosial sebagai strategi ketahanan ekonomi menghadapi pandemi covid-19. Modal sosial memberikan kekuatan masyarakat dalam menghadapi kondisi sulit melalui implementasi norma-norma kolektif yang dapat menumbuhkan kepercayaan diantara anggota masyarakat sehingga jaringan sosial bisa terbentuk. Dalam praktik ekonomi, diwujudkan dalam bentuk kerjasama diantara anggota masyarakat untuk menghasilkan barang-barang produksi sendiri yang berkualitas dengan tetap menjaga harga. Target pasar dari aktivitas produksi ini adalah masyarakat disekitarnya sehingga akan memunculkan jaringan dan rasa kepercayaan yang kuat antar anggota masyarakat. Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk tetapkreatif, inovatif dan produktif di masa pendemi covid-19.</p> 2002-06-11T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2020 Prosiding Nasional Covid-19 https://ojs.literacyinstitute.org/index.php/prosiding-covid19/article/view/46 Nalar Agama dan Pandemi Covid-19 2020-06-14T07:00:30+07:00 Muhammad Tahir A. muhammad.tahir@iain-manado.ac.id <p>Nalar agama dan Pandemi Covid-19 diangkat untuk mengkaji kesesuaian antara kaidah-kaidah agama dalam merespon sebuah permasalahan baik yang dulu maupun yang terjadi saat ini dengan berdasarkan petunjuk agama. Pandemi Covid-19 adalah penyakit yang sedang mewabah saat ini sehingga diperlukan tindakan yang tepat untuk mengatasinya. Salah satunya tindakan yang sangat penting adalah menghindari keramaian untuk sementara waktu termasuk acara-acara keagamaan baik yang sifatnya wajib maupun sunnah. Jenis penelitian adalah kualitatif dengan pendekatkan teologis. Dengan bersumber pada data pustaka menjadi refrensi untuk merespon Pendemi Covid-19 yang menyebar di seluruh dunia. Tujuannya untuk melacak bagaimana petunjuk agama dalam menyikapi Pendemi Covid-19. Pendekatan teologis yang dimaksud adalah menggunakan teks-teks agama yakni al-Qur’an dan hadis serta penafsiran ulama dalam menemukan petunjuk ilahi mengenai suatu permasalahan. Nalar agama dan pandemi covid-19 dua hal yang berbeda. Salah satu kaidah yang dibangun oleh para ulama adalah <em>maqashid asyari’ah</em> adalah menjaga <em>nafs</em>/nyawa, maka segala sesuatu yang membahayakan <em>nafs</em>/nyawa maka harus dihindari walaupun harus berbenturan dengan perintah agama, sebab agama hakikatnya hadir untuk menyelamatkan nyawa manusia. Takdir Allah SWT terjadi diujung pilihan. Oleh karena itu, bila tertimpa musibah tidak bisa serta merta berkata ini takdir Allah. Padahal memilih adalah bagian dari takdir Allah. Rasa takut kepada Allah swt adalah ditandai dengan rasa takut pada makhluknya yang memang diciptakan dengan potensi yang berbahaya bagi keselamatan manusia. Menyikapi Pandemi Covid-19 dengan mengikuti protokol kesehatan yang dianjurkan oleh para ahli serta mematuhi himbauan para ulama yang teruji kealimannya. Jika ahli medis/kesehatan, pada ulama satu suara begitu juga dengan pemerintah maka bagi orang awam adalah taat dan patuh pada anjuran tersebut. menghindari kerumunan untuk keselamatan bersama tentu lebih baik daripada memaksakan ibadah mahdah yang mengancam keselamatan bersama.</p> 2020-06-11T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2020 Prosiding Nasional Covid-19 https://ojs.literacyinstitute.org/index.php/prosiding-covid19/article/view/63 Kesuksesan Mencegah Penyebaran Covid-19 dari Kampung: Sosialisasi Door to Door di Kelurahan Bone Lippu Kecamatam Kulisusu Kabupaten Buton Utara 2020-07-09T21:03:19+07:00 Amin Tunda amintunda.ma@gmail.com Irianto Ibrahim antoibrahim@gmail.com Nur Israfyan Sofian nirsafyan@gmail.com Arfani Kurniawan arfani.kurniawan@gmail.com Megawati Asrul Tawulo megawatiasrultawulo@gmail.com Aryuni Salpiana Jabar aryunijabar@gmail.com Yoenita Djayadisastra yoenitadjayadisastra@gmail.com Sarmadan sarmadan@uho.ac.id Bakri Yusuf bakri.yusuf@uho.ac.id <p>Artikel ini mengulas tentang bagaimana upaya masyarakat masyarakat sukses mencegah penyebaran Covid-19 di Kelurahan Bone Lipu, Kecamatan Kulisusu, Kabupaten Buton Utara. Upaya yang dilakukan sekolompok pemuda bekerjasama dengan pemerintah melakukan sosialiasi kepada masyarakat yang baru saja pulang dari perantauan melalui sosialisasi <em>door to door</em>. Materi sosialasi berupa penerapan protokol kesehatan, pemanfaatan pekarangan ditanami umbi-umbian sebagai tameng ketahanan pangan, peningkatan pemahaman pembelajaran jarak jauh dalam system pendidikan, dan tetap mendekatkan diri pada tuhan. Upaya ini dikatakan cukup berhasil, sebab daerah ini masuk dalam kategori zona hijau, yang artinya bebas dari Covid-19.</p> 2020-06-28T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2020 Prosiding Nasional Covid-19 https://ojs.literacyinstitute.org/index.php/prosiding-covid19/article/view/64 Modal Sosial: Membangun Optimisme Sosial pada Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 2020-07-09T21:30:47+07:00 Indah Ainun Mutiara indahainun@unismuh.ac.id Syahban Nur nur@gmail.com Herdianty Ramlan anti@gmail.com Moh. Hamra Basra basra@gmal.com <p>Penyebaran Covid-19 yang susah diprediksi membuat kondisi masyarakat meng-alami kegoncangan baik secara mental maupun secara psikis yang juga berefek pada relasi sosial masyarakat sampai tingkat bawah. Budaya ngumpul masyarakat Indonesia yang telah menjadi rutinitas sehari-hari terhenti dan tanpa ada kepsatian kapan akan pulih. Keretakan demi kertakan dalam masyarakat kita mulai terasa. Masyarakat mulai mengalami kecemasan yang membuat panik sehingga anjuran pemerintah dan lembaga-lembaga keagamaan tak dipedulikan oleh sebagian masyarakat dengan cacat logika dan lebih mengedepankan emosional sentimental. Dalam kondisi itu, modal sosial yang bersinergi dengan <em>local wisdom</em> bisa menjadi solusi agar kecemasan dan keretakan sosial tidak terjadi. Modal sosial itu berupa rasa percaya, toleransi, <em>sipakainga</em> (saling mengingatkan), <em>sipakatau</em> (saling memanusiakan), <em>sipakalabbiri</em> (saling meng-hormati), kejujuran, bertanggungjawab, memegang komitmen, dan sebagainya.</p> 2020-06-18T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2020 Prosiding Nasional Covid-19