Revitalisasi Home Industry Berbasis Modal Sosial Sebagai Strategi Ketahanan Ekonomi Menghadapi Pandemi Covid-19
Keywords:
Covid-19, Economic Resilience, Home Industry, Social Capital, RevitalisasiAbstract
Covid-19 masuk ke Indonesia dengan jumlah kasus terkonfirmasi yang terus me-ningkat setiap hari. Pemerintah Indonesia memberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Ber-skala Besar (PSBB) di beberapa daerah untuk memutus mata rantai penyebaran. Salah satu protokol kesehatan dalam implementasi PSBB adalah physical distancing yang mengharuskan masyarakat untuk menjaga jarak fisik dan membatasi aktivitas di luar rumah. Implementasi physical distancing berpengaruh terhadap perubahan kondisi ekonomi masyarakat. Data Sakernas menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia mayoritas bekerja di sektor informal dan berdampak langsung terhadap implementasi kebijakan PSBB sehingga berpotensi mengalami kerentanan sosial. Kerentanan sosial menjadikan posisi ketahanan ekonomi mengalami gun-cangan. Oleh karena itu, diperlukanupaya revitalisasi terhadap keberadaan home industry dengan berbasis pada modal sosial. Revitalisasi dilaksanakan sebagai upaya untuk memper-tahankan perekonomian masyarakat. Ketahanan ekonomi masyarakat akan dengan mudah dicapai melalui penguatan modal sosial. Paper ini bertujuan mendeskripsikan strategi revi-talisasi home industry berbasis modal sosial sebagai strategi ketahanan ekonomi menghadapi pandemi covid-19. Modal sosial memberikan kekuatan masyarakat dalam menghadapi kondisi sulit melalui implementasi norma-norma kolektif yang dapat menumbuhkan kepercayaan diantara anggota masyarakat sehingga jaringan sosial bisa terbentuk. Dalam praktik ekonomi, diwujudkan dalam bentuk kerjasama diantara anggota masyarakat untuk menghasilkan barang-barang produksi sendiri yang berkualitas dengan tetap menjaga harga. Target pasar dari aktivitas produksi ini adalah masyarakat disekitarnya sehingga akan memunculkan jaringan dan rasa kepercayaan yang kuat antar anggota masyarakat. Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk tetapkreatif, inovatif dan produktif di masa pendemi covid-19.