Urgensi Moderasi Beragama dalam Kehidupan Beragama dan Bernegara
Keywords:
Ekstremisme, Intoleransi, Kehidupan Beragama dan Bernegara, Moderasi BeragamaAbstract
Artikel ini menjelaskan urgensi moderasi beragama dalam kehidupan beragama dan bernegara. Metode penelitian kualitatif digunakan dalam artikel ini. Jenis penelitian deskriptif digunakan dalam artikel ini untuk menjelaskan fenomena dan gejala sosial yang terjadi pada kelompok tertentu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa urgensi moderasi beragama dalam kehidupan beragama dan bernegara semakin mendesak di tengah meningkatnya intoleransi dan ekstremisme. Moderasi beragama menjadi jembatan untuk membangun dialog konstruktif antar umat beragama sehingga tercipta lingkungan yang aman dan harmonis. Dengan mengedepankan nilai-nilai toleransi, penghormatan terhadap perbedaan, dan kerja sama lintas agama, moderasi beragama dapat meredam potensi konflik yang menggerogoti kohesi sosial. Dalam konteks bernegara, pendekatan moderat dapat memperkuat persatuan dan stabilitas serta memfasilitasi partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan. Oleh karena itu, kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan komunitas agama diperlukan untuk mempromosikan sikap moderat sebagai bagian integral dari kehidupan berbangsa yang berkelanjutan.
References
A. Abdullah. (2022). Pluralisme dan Moderasi Agama. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Abdurrafiq dan Hanafi Pelu. (2021). Implementasi Pendidikan Pasca-Covid-19 di Madrasah. Sidoarjo, Surabaya; Jawa Timur: Nizamia Learning Center.
Amin, M. (2019). Moderasi Beragama. Jakarta: Kementerian Agama RI.
D. Kurniawan. (2023). Integrasi Nilai-Nilai Moderasi dalam Kurikulum Pendidikan. Jurnal Pendidikan Islam, 12(1), 45–60.
Darlis. (2017). Mengusung Moderasi Islam dalam Masyarakat Multikultural. Rausyan Fikr, 225-255.
Edy Sutrisno. (2019). Aktualisasi Moderasi Beragama di Lembaga Pendidikan. Jurnal Bimas Islam, 326.
F. Alidina. (2017). Islamisme dan Sekularisme di Turki: Meninjau Kembali Teori Moderasi. Kongres Dunia Ilmu Politik. Montréal. Türkiye: Asosiasi Ilmu Politik Internasional. Turki: International Politics and Science.
Fahri, M. & Zainuri, A. (2019). Moderasi Beragama di Indonesia. Jurnal Intizar, 25(2), 95-100.
H. Muhibbin. (2019). “Hakekat Moderasi Beragama,” dalam Moderasi Beragama: dari Indonesia Untuk Dunia. Yogyakarta: LKiS,.
Hanafi Pelu & Muh. Zainal. (2022). Interactive Communication through Cas-Cis-Cus Method. Jurnal Ilmiah Nizamia Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama Volume 04, No. 2, April, 174.
Hanafi Pelu & Nurwafia Nur. (2022). Applying Religious Moderation in Learniing English at Madrasah. Educandum: Volume 8 Nomor 2 November, 245.
Hanafi Pelu and Murni Mahmud. (2021). The Creativity of Moderat Teachers in Teaching on Pandemic Covid-19 at Madrasah. Seminar Nasional Hasil Penelitian 2021 “Penguatan Riset, Inovasi, dan Kreativitas Peneliti di Era Pandemi Covid-19, 1036.
Hanafi Pelu dan Asef Saifullah. (2019). Moderasi dalam Beragama: Menghargai Keragaman dalam Agama. Mojokerto Jawa Timur Indonesia: Lembaga Pendidikan dan Pelatihan: International English Institute of Indonesia.
Hefni, W. (2020). Moderasi Beragama di Ruang Digital: Studi Pengarusutamaan Moderasi Beragama di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri. Jurnal Bimas Islam, 13(1), 22.
Iskandar Agung dan Amrazi Zako. (2018). Countering the Spread of Radicalism in Schools. Bogor: IPB Press.
Jhon M. Echols & Hasan Shadily. (2009). English Dictionary: An English-Indonesian Dictionary. Jakarta: Gramedia Pustaka.
Junaedi, E. (2019). Perspektif Kementerian Agama tentang Moderasi Beragama. Jakarta: Balitbang Kemenag.
La Uba & Hanafi Pelu. (2020). Implementation of Educational Moderation Towards Teacher's Comprehension in Teaching. Uniqbu Journal of Social Sciences (UJSS), 1 (3, Desember), 13-25.
M. K. Anwar. (2023). Radikalisme dan Moderasi Agama dalam Perspektif Islam. Jakarta: Pustaka Nusantara.
Ministry of Religious Affairs RI. (2019). Moderasi Beragama. Jakarta Pusat: Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Republik Indonesia.
Musthofa. (2019). Memperkuat Moderasi Islam di Indonesia. Sejahtera, 5.
N. Lestari. (2023). Kasus Intoleransi di Indonesia: Sebuah Analisis Sosial. Jurnal Sosial dan Keagamaan, 15(2), 123–135.
Nasir, H. (2019). Moderasi dan Keindonesiaan Indonesia: Sebuah Perspektif Sosiologis. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara.
Nugraha. (2017). Multicultural Insights. Jurnal Tatar Pasundan Bandung: Balai Diklat Keagamaan Bandung, 17.
R. Prasetyo. (2023). Media Sosial dan Radikalisme: Tantangan Era Digital. Malang: Universitas Negeri Malang Press.
Ridwan dan Hanafi Pelu. (2021). Kreativitas Pembelajaran Selama Covid-19 di Madrasah. Sidoarjo, Surabaya-Jawa Timur: Nizamia Learning Center.
S. Maesaroh. (2016). Peranan Metode Pembelajaran terhadap Minat dan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam. Jurnal Kependidikan, 90.
S. Utami. (2023). Sosialisasi Moderasi Beragama di Indonesia. Jurnal Komunikasi dan Dakwah Islamiah, 10(3), 201–213.
Shihab, M. Q. (2019). Wasathiyyah: Wawasan Islam tentang Moderasi Beragama. Tangerang: Lentera Hati.
Sutrisno Edy. (2019). Aktualisasi Moderasi Beragama di Lembaga Pendidikan. Jurnal Bimas Islam, 326.
T. Hidayat. (2022). Kerukunan Umat Beragama di Indonesia. Bandung: Alfabeta.
Widi Novianto. (2016). Metode Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Yunus dan Arhanuddin Salim. (2018). Eksistensi Moderasi Islam dalam Kurikulum Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Atas. Al-Tadzkiyyah, 182.