Rekonstruksi Sosial Nilai Gotong Royong Pada Siswa SMP di Mamuju Tengah
Keywords:
Gotong Royong, Media Sosial, Konstruksi Sosial, Rekonstruksi SosialAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konstruksi dan rekonstruksi sosial nilai gotong royong di kalangan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Mamuju Tengah serta implikasi teoretiknya dalam konteks perkembangan media sosial. Fenomena menurunnya partisipasi siswa dalam kegiatan gotong royong, yang dipengaruhi oleh meningkatnya penggunaan media digital dan kecenderungan individualisme, menjadi dasar utama penelitian ini. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan jenis penelitian fenomenologis, yang berupaya memahami pengalaman subjektif siswa dan dinamika sosial yang terjadi di lingkungan sekolah. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi terhadap guru, siswa, serta kepala sekolah di tiga SMP di Mamuju Tengah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media sosial berkontribusi pada perubahan pola interaksi siswa yang semula bersifat kolektif menjadi lebih individualistik. Namun demikian, media sosial juga berpotensi menjadi sarana rekonstruksi nilai gotong royong apabila dimanfaatkan secara positif, misalnya melalui kegiatan kolaboratif daring dan pembelajaran berbasis komunitas digital. Implikasi teoretik penelitian ini memperkuat konsep konstruksi sosial Berger dan Luckmann tentang eksternalisasi, objektivasi, dan internalisasi nilai dalam konteks pendidikan digital. Penelitian ini merekomendasikan strategi pendidikan karakter yang menyeimbangkan kemajuan teknologi dengan pelestarian nilai budaya gotong royong di kalangan generasi muda.
References
Agustin, W., Niswah, R., & Apriyani, R. (2024). Dampak media sosial terhadap pola interaksi siswa. Jurnal Ilmiah Pendidikan, 1(3), 41–54.
Al-qodri, M., Wiguna, S., & Hafizh, H. (2023). Workshop penggunaan media sosial sebagai sarana promosi sekolah. Jurnal Pendidikan Digital, 1(1), 25–33.
Amalia, N., Siagian, N., & Riani, L. (2021). Keaktifan gotong royong dalam meningkatkan solidaritas sosial. Edumaspul: Jurnal Pendidikan, 5(2), 75–80.
Amirulloh, I., Anam, S., & Mujito, S. (2023). Implementasi nilai persatuan dalam bergotong royong di masyarakat. Economic Xenization Abdi Masyarakat, 1(1), 5–24.
Berger, P. L., & Luckmann, T. (1966). The Social Construction of Reality. Anchor Books.
Bourdieu, P. (1986). The forms of capital. In J. Richardson (Ed.), Handbook of Theory and Research for the Sociology of Education. Greenwood.
Darmansyah, A., & Susanti, A. (2023). Strategi implementasi Adiwiyata di SDN 1 Kota Bengkulu melalui kegiatan gotong royong. Sangkalemo, 2(2), 1–13.
Fusnika. (2022). Implementasi nilai gotong royong dalam kehidupan bermasyarakat. Jurnal Pendidikan Sosial, 7(1), 15–28.
Harahap, H. R., & Turmuzi, A. (2024). Pengaruh penggunaan media sosial terhadap interaksi sosial mahasiswa. Al-Hikmah, 15(1), 24–33.
Hermawansyah, A. (2022). Analisis karakteristik pengguna media sosial di Indonesia. Jurnal Analisis Komunikasi, 3(1), 10–20.
Koentjaraningrat. (2009). Kebudayaan, Mentalitas, dan Pembangunan. Gramedia.
Miles, M. B., & Huberman, A. M. (1994). Qualitative Data Analysis: An Expanded Sourcebook. Sage Publications.
Ramadhan, R. (2024). Gotong royong untuk memperkuat solidaritas masyarakat Dusun Batu Ampar Desa Tambaklekok. Jurnal Pengabdian Sosial, 2(1), 33–41.
Sauri, S., & Kholifatunauroh, N. (2023). Pengaruh penggunaan gadget terhadap perilaku sosial siswa. Jurnal Pendidikan Karakter, 8(2), 50–59.
Turnip, D. (2025). Gotong royong sebagai identitas budaya bangsa Indonesia. Jurnal Humaniora, 14(1), 12–21.
Upe, A. (2010). Tradisi Aliran dalam Sosiologi. Jakarta: RajaGrafindo Persada.