Current Issue
Di akhir tahun 2019 masyarakat dikejutkan dengan informasi wabah Covid-19 (Corona Virus Disease 2019) yang melanda Kota Wuhan China. Dalam waktu yang begitu cepat, virus tersebut menular hampir di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Setiap hari publik disuguhkan informasi tentang Covid-19 melalui media massa, media sosial, ataupun media lainnya. Tidak dapat dipungkiri bahwa berbagai terpaan informasi tersebut menuai kekhawatiran, kecemasan, kepanikan, bahkan berdampak pada sikap pesimisme. Kondisi yang demikian tentu cukup beralasan dengan melihat efek ganda (multiplier effect) yang ditimbulkan oleh pandemi ini.
Meski demikian, tidak berarti bahwa kehidupan telah “kiamat”. Dalam kondisi seperti ini sangatlah diperlukan pemikiran dan langkah strategis untuk membangun optimisme publik. Karena itu, Literacy Institute sebagai salah satu lembaga kajian di Sulawesi Tenggara menyelenggarakan kegiatan seminar secara online dan menerima artikel (Call for Papers) para dosen dari berbagai universitas dan institute (meliputi: Universitas Halu Oleo, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Sebelas Maret, Universitas Negeri Makassar, Universitas Brawijaya, Universitas Sembilanbelas November, Universitas Sawerigading, Universitas Indonesia Timur, dan Institut Agama Islam Negeri Manado), serta dari lembaga pemerintahan lainnya.
Seminar Nasional dan Call for Papers 2020 yang diselenggarakan pada tanggal 20 Mei 2020 ini mengangkat tema “Membangun Optimisme di Tengah Pandemi Covid-19”. Agar materi seminar tidak hanya sebatas diskusi ilmiah, maka artikel dari setiap peserta selanjutnya dilakukan proses penyuntingan untuk disajikan kepada pembaca dalam bentuk prosiding nasional. Kami berharap semoga hasil penelitian dan pemikiran yang dituangkan dalam prosiding ini dapat menambah wawasan, pengetahuan, dan mental yang kuat bagi pembaca budiman dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini.
Articles
Di akhir tahun 2019 masyarakat dikejutkan dengan informasi wabah Covid-19 (Corona Virus Disease 2019) yang melanda Kota Wuhan China. Dalam waktu yang begitu cepat, virus tersebut menular hampir di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Setiap hari publik disuguhkan informasi tentang Covid-19 melalui media massa, media sosial, ataupun media lainnya. Tidak dapat dipungkiri bahwa berbagai terpaan informasi tersebut menuai kekhawatiran, kecemasan, kepanikan, bahkan berdampak pada sikap pesimisme. Kondisi yang demikian tentu cukup beralasan dengan melihat efek ganda (multiplier effect) yang ditimbulkan oleh pandemi ini.